1 Jun 2011

Sajak-sajak tentangmu ­_NURUL JADID.


Sajak-sajak tentangmu
                        ­_NURUL JADID.
(I)
Nurul jadid
Diantara kekosongan hati masa kecilku teduh
Adalah kau ayah dan ibu sejatiku
Kini aku rindu kau dalam hariku
Nurul jadid
Seperti apa wajahmu saat ini
Masihkah seperti sedia kala
Indah mata memandang pohon beringin tua dan luas hamparan tanaman padi di gardu tempat aku duduk santai bersama teman-temanku dulu
Bagaimana kabar dua pohon jambua air yang sering aku tunggui jajuthnya di depan dhalem kiayi itu
Apakah masih rimbun daunnya dan lebat buahnya, aku merindukannya.
Merindukan duduk-duduk santai di beranda masjid sambil lalu menunggu ada yang jatuh. Hahaha mengesankan sekali waktu itu.
Bagaimana juga kabar hamparan jalan kecil di sawah penduduk di utaramu yang menuju ke pantai indah gerinting itu
Masihkah menghijau muda menarik mata para santri saat ini untuk setia pada jalan kecil itu.
Pantai itu, bagaimana juga kabarnya. Pasir hitam itu tak mudah untuk aku lupakan dan aku masih memimpikan suatu saat nanti aku bisa menanamkan tubuhku dan mandi di lautan indah itu.
Atau semuanya telah tiada di makan modernesasi seperti kota yang aku tempati saat ini
Tidak ada pesawahan, tidak adalah jalan kecil, tidak ku temui pantai dan dua pohon jambu air seperti saat itu.
Nurul jadid
Aku tanam kau di hati, dan tak akan aku cabut hingga nafas merenggang dari tubuhku
Namamu akan menjadi lampu-lampu petromak di mataku tuk sinari kegegelapan duniaku
Ku merindukanku.
Merindukan ajaranmu.
JAKARTA.01-06-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar