29 Sep 2011

Duhai wanita VI


Duhai wanita VI          
                Tak bisa aku mengerti
Oleh : Aa_Kaslan

Entahlah!
Aku juga kurang mengerti bahasa dunia kali ini
Bahasanya terlalu berat untuk aku fahami
Meski sekedar memaknai satu kalimat dari musim seminya

Di balik tawanya
Di belakang keluhnya
Terlalu selit tuk aku artikan
Sebab, metamorfosa katanya mengingatkanku tentang Kahlil Ghibran
Ada air mata, namun di dalamnya tumbuh tawa
Ada tawa, namun tubuhnya di selimuti duka

Jika tidak hari ini
Esok adalah harapan untuk memaknai
Filsafatmu hari ini

Tegal, 30092011





28 Sep 2011

Duhai wanita; V


Duhai wanita;

Cerita Tentang Senyummu

Oleh: Aa_Kaslan


Rekah indah kalahkan mawar merah
Senyummu

Senyummu
Indah merekah kalahkan merah mawar

Senyummu
Merah merekah seindah mawar nan kalah
Senyummu

Kalahkan mawar merah senyummu rekah
Indah
Seyummu obati luka nan kian parah

Tegal, 28092010



27 Sep 2011

Duhai wanita; IV


Duhai wanita;
            Tanpamu
Oleh: Aa_Kaslan

Ingin rasanya aku lari dari gelap ini
Menitipkan lelah pada guguran daun jati
Nan dihempaskan angin kemarau
Sebab rindu ini tak terjawab

Memandang wajahnya nan rampai
Hanya di jawab debu-bedu di tubuh siang
Menempel di kaca rumah
Dan mengabarkan rindu tak ramah

Tanpamu;
Satu hari pergi tinggalkan sepi di hati
Lalu, bagaimana jika esok kembali tanpamu
Apa masih ada peraka nan tak gersang
Bukankah sehari tanpa senyummu telah mengering

Ku harap kau jua mengerti pesan ini

Tegal, 27092011










25 Sep 2011

Duhai Wanita; III


Duhai Wanita;
             Hadirmu di mimpiku

Oleh: Aa_Kaslan

Kau hadir
Sesempurna bidadari
Hadir di mimpiku
Bangunkan tidurku

Rambutmu panjang
Serupa ilalang namun, hitam
Membias takdir yang kelam
Sebab, haram bagimu

Tegal, 25092011

24 Sep 2011

Duhai Wanita


Oleh:  Aa_Kaslan

Wanita itu seperti permata
Matanya bercahaya di balutan mukena
Jangan Tanya hatiku: aku pasti suka
Sebab, garis pipinya terlihat sempurna

Duhai wanita
Alangkah bahagianya lelaki takdirmu
Jika hari ini akan menjadi Fatihah
Menjadi akhir dari kerai rambutmu

Tegal, 24092011




Duhai Wanita = H 2


Oleh : Aa_Kaslan

Oh!?, dimana kini kain coklatmu
Di cucikah? Dan kau tidak punya lagi?
Lihat, langit kembali cemberut
Memasang mata menyusut

Bias wajahmu pudar
Kejora matamu hilang
Pelangi di bibirmu lekang
Jika waktu bisa kembali
Aku memilih kembali

Tegal, 24092011

17 Sep 2011

LOMBA MENULIS CERPEN, THE 2nd JAKARTA INTERNATIONAL LITERARY FESTIVAL (JILFest) 2011

LOMBA MENULIS CERPEN

“Spirit Persaudaraan dan Multikulturalisme”

Kerja Sama:

Komunitas Sastra Indonesia (KSI)
Komunitas Cerpen Indonesia (KCI)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)
Provinsi DKI Jakarta

Dalam khazanah kesusastraan Indonesia, Jakarta dengan berbagai kekayaan kebudayaannya, keberagaman masyarakatnya, percepatan pembangunannya, serta latar geografik dan latar alamnya yang memancarkan perpaduan modernisme dan eksotisme, telah sejak lama menjadi lahan garapan para sastrawan Indonesia, bahkan juga sastrawan dari mancanegara. Kini, selepas memasuki alaf baru dan zaman ingar-bingar reformasi, sejauh manakah Jakarta masih memancarkan pesonanya, auranya yang menyebarkan daya tarik, dan semangat yang merepresentasikan keindonesiaan.

Dasar Pemikiran

Jakarta sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan, kota internasional, dan berbagai predikat lainnya –yang melekat pada reputasi dan nama baik Jakarta yang merepresentasikan citra Indonesia— memiliki arti penting tidak hanya bagi warga Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat dunia. Artinya, posisi Jakarta sangat strategis bagi usaha mengangkat keharuman Indonesia serta menjalin kerja sama budaya untuk memperkenalkan Indonesia ke pentas dunia.

Dalam kaitan itulah, lomba penulisan cerita pendek berlatar Jakarta dengan tema “spirit persaudaraan dan multikulturalisme”, akan menawarkan catatan estetik yang khas, sekaligus juga universal dalam sebuah kemasan karya sastra. Maka, karya itu hadir sebagai totalitas kreativitas pengarang. Tanpa itu, latar atau tema Jakarta hanya akan menjadi sesuatu yang artifisial, tempelan, dan tidak menyodorkan ruh Jakarta sebagai representasi keindonesiaan.

Tema

“ Sprit persaudaraan dan multikulturalisme “.

Ketentuan Umum
  1. Lomba ini terbuka bagi warga dunia (warga Indonesia dan warga asing)
  2. Biodata dan alamat lengkap (termasuk nomor telepon, ponsel, dan e-mail) disertakan di luar naskah lomba.
  3. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah lomba.
  4. Naskah lomba belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
  5. Naskah lomba ditulis dalam bahasa Indonesia dan merupakan karya asli.
  6. Naskah lomba dikirim kepada Panitia sebanyak 5 (lima) kopi, disertai CD atau flash disk berisi file naskah, selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 2011 (stempel pos).
  7. Di sebelah kiri amplop hendaknya ditulis “Lomba Menulis Cerpen JILFets 2011”.
  8. Naskah lomba dialamatkan kepada:
Sekretariat Panitia Lomba Menulis Cerpen
Jakarta International Literary Festival (JILFest) 2011
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta
Jl.Kuningan Barat No. 2, Gedung B Lt. 3, Kuningan, Jakarta Selatan
Telp. (021) 5263923

Ketentuan Khusus

1. Penjabaran tema dalam cerita dan penggambaran latarnya tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Panjang karangan antara 8.000-15.000 karakter (with space), atau 4-8 halaman ketik 1,5 spasi, kertas ukuran A4 dengan huruf standar (Times New Roman, 12).
3. Peserta lomba adalah perseorangan, bukan kelompok.
4. Merupakan karya asli, bukan terjemahan ataupun saduran. Penjiplakan atas karya orang lain dalam bentuk apa pun, tidak dibenarkan, dan panitia berhak membatalkan keikutsertaannya dalam lomba ini.
5. Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak diadakan surat-menyurat.

Ketentuan Lain

1. Pengumuman Lomba dan penyerahan hadiah akan diselenggarakan pada acara khusus dalam rangkaian JILFest 2011, bulan Desember 2011.
2. Juara 1 s.d 3 akan diundang untuk mengikuti JILFest 2011 di Jakarta.
3. Hak Cipta ada pada pengarang.
4. Sebanyak 20 cerpen pilihan berikut karya para pemenang akan diterbitkan dalam bentuk buku, bersama 20 cerpen pilihan dan juara lomba menulis cerpen JILFest 2011. Buku ini diupayakan akan diluncurkan serta didiskusikan dalam JILFest 2011 di Jakarta.
5. Panitia berhak mengedit kesalahan pengetikan dalam cerpen.

Hadiah dan Honorarium

Juara 1 Rp 10.000.000,00
Juara 2 Rp 7.500.000,00
Juara 3 Rp 5.000.000,00
Juara Harapan 1 Rp 3.500.000,00
Juara Harapan 2 Rp 2.500.000,00

Keterangan Lain:

Juara 1 s.d 3 akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti Jilfest 2011 dengan fasilitas (akomodasi, dan konsumsi) ditanggung Panitia. Keterangan lengkap tentang lomba ini dapat dilihat pada laman (web site) www.jilfest.org.

Jakarta, 5 Agustus 2011
PANITIA PELAKSANA