27 Apr 2011

PUISI DAN SEJARAHNYA

     Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan.
         Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta.
        Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
        Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.
(1)   Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.
(2)   Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
(3)   Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.
(4)   Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).
(5)   Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.
Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.

2. Unsur-unsur Puisi
Berikut ini merupakan beberapa pendapat mengenai unsur-unsur puisi.
(1)   Richards (dalam Tarigan, 1986) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari (1) hakikat puisi yang melipuiti tema (sense), rasa (feeling), amanat (intention), nada (tone), serta (2) metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan rima.
(2)   Waluyo (1987) yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang.
(3)   Altenberg dan Lewis (dalam Badrun, 1989:6), meskipun tidak menyatakan secara jelas tentang unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya (1) sifat puisi, (2) bahasa puisi: diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, (3) bentuk: nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, (4) isi: narasi, emosi, dan tema.
(4)   Dick Hartoko (dalam Waluyo, 1987:27) menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi.
(5)   Meyer menyebutkan unsur puisi meliputi (1) diksi, (2) imajeri, (3) bahasa kiasan, (4) simbol, (5) bunyi, (6) ritme, (7) bentuk (Badrun, 1989:6).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi meliputi (1) tema, (2) nada, (3) rasa, (4) amanat, (5) diksi, (6) imaji, (7) bahasa figuratif, (8) kata konkret, (9) ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut pendapat Richards dan Waluyo dapat dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan amanat) dan struktur fisik puisi (diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima)


26 Apr 2011

Terimakasih kak…[i]



Entah sudah berapa aksara suci yang kau ajarkan
Tumbuhnya ilalangpun tak cukup menghitungnya
Begitu mengenalmu
Terus mengalir
Dangkal
        Dalam
                Dalam
                     Dan dalam hingga tak temui dasar
Setiap jarum jam berbica dengan angka
1_2_3…..
Sabdah sucimu
Mengalir deras bagai turunnya salju
Tak berkesudahan
Menghilangkan titik-titik hitam dalam fikiran
Kakak….
Termikasih ya…
Aku hanya bisa membalasnya dengan do’a
Karena dunia aku tak punya
Kakak…
Terimakasih ya…
Aku hanya bisa membalasnya dengan kata
Karena pahala aku tak punya
Kakak…
Terimakasih ya…
Atas aksara suci yang kau berikan
Sebagai penghapus dahaga
Semoga bermamfa’at hingga ajalku tiba
Jakarta,26 04 2011



[i] Puisi ini aku persembahkan untuk kak syaque
Yang tiap hari tanamkan benih rasa semangat untuk selalu mengejar cita-cita

25 Apr 2011

TENTANG HUJAN…


Aa_kaslan
Dapat dirasakan kesejukan yang kau hadiahkan pada gersangnya siang
Kau hadir pada waktu yang tepat
Dimana panas mengomandoi kehidupan
Saat ilalang mulai meringkuh kepanasan
Kau datang bawakan sisa-sisa nafas yang ada
Hujan…
Kau adalah karunia terindah
Bagi bumi yang sedang dilanda pemanasan global
Kau adalah malaikat yang dikirim tuhan untuk rintihan punggung petani
Yang diterpa gersang
Hujan…
Damaikan hati
Sejukkan jiwa
Tentramkan bumi
Jika kau perpulang jangan sungkan kembali datang
Bumi masih butuh kau
Tuk hilangkan kegelisahan
ya sudah, jika kau ingin pulang karena tuhan memanggilmu kembali.
Tapi aku katakan sekali lagi
Jangan sungkan datang lagi
Selamat jalan kesejukan…
Sampai jumpa dilain waktu
Jakarta,26042011
1:41 AM

Madrosaty….


aa’kaslan
Berjubah putih dalam hakekat kesucian hati
Aku belajar mandiri
Berpadu rasa dalam hakekat tholabul ilmih
Aku bisa mengaji
 Madrosaty…
Aku seutuhnya berhutang budi padamu
Yang telah mengibarkan bendera islam dihati
Setiap hari, engkau mengajak aku pada dunia ilahi rooby
Madrosaty…
Tanpamu, tidak akan pernah kokoh
Iman dihati, bahkan aku tidak mengenalnya samasekali
Terikasih madrosati, atas bimbinganmu selama ini
Aku bisa mengerti,
Apa itu Islam
Apa itu iman,
 apa itu rukun islam,
apa itu rukun iman,
apa itu haram,
apa itu halal,
apa itu mubah,
apa itu makruh
sekali lagi, madrosaty…
aku haturkan terimakasihku padamu.
Akan aku pertahankan dalam hati keyakinan yang kau beri
JAKARTA 16/04/11



Dari puisi aku bisa mengertimu


Aa_kaslan

Hati yang sedih
Mari berbagi kisah
Hati yang  berbunga
Mari berbagi bahagia
Hati yang terluka
Mari kita bercanda
Jamah penamu
Tuliskan barang sebait puisi
Agar sahabatmu
 tahu kegundahan hatimu
Dan dapat membantumu

Jakarta,26042011


21 Apr 2011

untuk jadi pemenang kita harus lewati rintangan

aaaahhhgrhh!!!
kenapa sich tiap aku nulis sesuatu selalu aja hilang filenya, nggak karena kehapus sendiri,hilang tanpa sebab,lupa ngesave, dan barusan kejadian yang paling aku benci seumur hidupku ini terjadi lagi, tepatnya pas baru aja aku nulis setengah halaman A4 dilayar komputer, tiba-tiba mozilanya no respon dan pada akhirnya amblas apa yang sudah aku tulis dari tadi.
mau nulis lagi?, kalo sudah begini rasanya nggak mutz lagi, adanya perasaan dongkol,benci,dan semua yang membuat wajah keriput.
terkadang saat terjadi seperti ini aku berfikir "apa mungkin ya aku nggak diridhoi oleh llah untuk menjadi penulis?"
tapi alhamdulliah, kesemangatan tetap menyala hingga mengalahkan pertanyaan yang saat aku sadar adalah pertanyaan bodoh.
bukankah untuk menjadi pemenang kita harus melewati rintangan?,atau setidaknya kita pernah merasakan luka?.
sama halnya menjadi seorang pecinta yang handal hingga menemukan cinta yang kekal, setiap hari selalu saja hatinya tersayat-sayat, karena perjuangan cintanya, namun karena semangat untuk mendapatkan sidia,dia lupa akan apa yang dirasakannya.
dan aku anggap apa yang terjadi padaku ini adalah rintangan untuk menjadi karang yang kokoh meski terhempas badai. semoga, amien.
 



19 Apr 2011

Senyum Dalam Jiwa Terpenjara



Oleh: aa_kaslan
Bagaimana aku merdeka?
                Jika orang terdekat saja tidak percaya
                Bahkan terkadang malah mencela
Bagaimana aku bisa bekerja?
                Jika mereka selalu menderitakan jiwa
                Menikam asa yang akan tumbuh dalam dada
Setiap hari
                Hanya bahasa petir yang mereka baca
                Membenamkan mimpi
                Membunuh misi
                Dan memenjarakan puisi dihati
Semasih bisa aku mendengar
                Hanya celoteh perih
                Menghina tanpa pamrih
Memang terasa datar
Namun, membuat aku terdampar
                Jauh ditepi tikar
                Meringkuk sepi pada hampa
                Dan memeluk diam dalam luka
Jakarta, rabu 20.04.2011
12:42 am

14 Apr 2011

Flyff is my days


Bersamamu…flyff
Aku mengukir hari-hari indah di dunia maya
Tapi tak mengapa?
Karena kau telah mengajariku arti sebuah perjuangan
Yang tak henti-hentinya mengibarkan bendera kebenaran
Melawan setiap pemberontak yang ada
Bersamamu…flyff
Aku bermain ria
Menghapus resah dan gelisah yang melanda
Kau..flyff
Sahabat setia
Yang mengakhiri setiap sesedihan yang lara,
                                                                                                Di setiap hari-hariku
Bersmamu…flyff
Tak ada air mata
Karena hampa terisi bahagia
Flyff…kau adalah hari-hariku
Rabu,23 maret 2011
Jak-tim
puisi ini diikutkan pada event poem flyff* (*game dari playmojo.com itu lhoh tahukan...?)