25 Mar 2014

Tuhan

entah sejak kapan aku mengenalnya.
entah lewat akal
lewat hati yang dangkal
lewat petitih ibu
atau lewat jalan berabu

kesalikanku pun perlu di pelajari
lewat adu geram dingin malam-malam

Tuhan...
apakah Engkau mengenalku?
setelah peristiwa itu?

jakarta, 26 maret 2014

21 Mar 2014

We Are Penulis Muda (?)

Malam itu, tanggal satu bulan maret. udara malam cukup dingin setelah dua jam berlalu hujan deras membanjiri kembali pemukiman kelurahan Lagoa. Genangan air sebetis orang dewasa kembali menjadi lautan sementara dimana jika terjadi siang hari menjadi tempat anak-anak berwisata, haha, yang bisa aku baca dari guratan anak-anak itu hanya kegembiraan. Kesedihan bagi mereka mungkin hanya ketika kurang uang jajan atau lapar.


Eits! kok malah ngelantur ke 'banjir' sih? sorry... sorry... habisnya, kalo hujan yang terpikirkan hanya itu doang.
OK! aku akan meneruskan cerita malam itu.


seperti biasa, aku belum ada persiapan sama sekali malam itu, padahal besok aku akan berangkat setelah sholat subuh, kebiasaan burukku yang selama ini menjadi momok yang selalu bikin geram teman-temanku belum bisa aku tendang jauh-jauh. "kamu itu, sudah tahu mau berangkat pagi. Seharusnya dari tadi kamu sudah siapin barang apa saja yang akan dibawa. masak iya, mau berangkat besok pagi mau beres besok pagi juga?"
Ya, begitulah yang sering aku dengar dari teman, sahabat, pacar (mungkin?), guru, dan pokoknya siapa saja yang pernah merasakan hidup denganku. Dan karena hal itulah aku sering mendapatkan sanksi dalam setiap mengikuti kegiatan. Aku orangnya paling sulit untuk ON TIME dan paling suka kerja cepat, maksudku gradak-gruduk ketika acara sudah mepet.


Jam yang nangkring di dinding sebelah utara detaknya aku rasakan semakin cepat. Saat ini, saat mataku masih terang jam itu telah menunjuk angka 12, sebuah novel yang terlahir dari lentik Azzura Danaya masih setia menemaniku sampai tengah malam ini. Entah karena terlalu asik mengikuti perjalanan Raja Ikhsan atau memang mengejar Deadline membaca yang telah melewai garis finisnya. Seharusnya aku harus menyelesaikan buku ini tadi siang - jika berpatokan pada tulisan di kertas kecil yang sengaja aku tempel di mading kecilku. Tapi, ya, inilah aku.

 bersambung...

Alif Ilahi, 2014