6 Mei 2011

Calling for me



Aa_kaslan

Sehabis tiktak-tiktuk keyboard komputer server di tempat kerjaku, aku menjamah hape butut yang baru saja melengking mengabarkan adanya sms masuk,aku cek, ada 4 pesan baru, yang dua dari xl yang mengiklankan sesuatu dan yang satu dari cettet, temanku dipondok dulu yang menanyakan kabar dan yang ketiga, dari nomer baru, begini bunyinya. “wah, rupanya ini tah nomernya adeknya syaque yang setiap hari didepan komputer? hehehe sibuk apa dek Abdul” ingin aku membalasnya, karena aku sudah mengira sms itu dari salah satu teman FBku sesama anggota group SYAQUE YA SYAQUE yang tak lama ini menjadi tempat sejatiku menimba ilmu kepenulisan yang baru aku geluti ini, tapi nampaknya aku harus menunggu gajian dulu untuk bisa membalasnya.
                Namun, tiba-tiba saat baru saja mau meletakkan hape nokia bututku itu, ia melengking lagi, kali ini tanda adanya telfon masuk, aku pandangi nomor itu, sama persis dengan nomor orang yang baru saja mengirimkan sms padaku, segera kau tekan tombol ok, tapi nyatanya orang diseberang sana Cuma miscall, akupun ingat kalau ditempat kerjaku ini ada telefon rumahnya, segera tanpa harus berfikir takut dimarahi oleh bos aku menekan angka-angka seperti yang tertera di hapeku, namun tiba-tiba hapeku melengking kembali, aku lihat, nomer yang barusan,
“tutz” aku mengangkatnya.
“assalamualaikum…oh ini adeknya syaque yang selalu didepan komputer” suara dari sebrang itu menyapu gendang telingaku,suaranya masih asing ditelingku.
“wa’alaikum salam,ini siapa ya…”
“syaque…dek”
“sauqi?” tanyaku karena tidak jelas mendengarnya.
“syaque”
“oh kak syaque…, ada apa kak” langsung saja mendengar namanya aku berbunga-bunga bahagia, karena seumur hidup hanya saat ini ditelfon dan ngomong langsung sama seorang penulis yang bukunya sudah axis dimana-mana itu.
“oh endak, lagi sibuk apa dek abdul?” tanyanya.
“nggak ada kak, jaga warnet aja”
“o…bisa mita bantuannya nggak buat ngumpulin naskah teman-teman”
Tiba-tiba hubungan telfonnya terputus “tuut tuuut tuuutt” karena dimabuk senang dan bahagia, aku langsung menghubunginya denga telfon rumah,ngitung-ngtung kapan lagi,masalah dimarahin belakangan.
“hallo assalamualikum…kak”
“wa’alaikum salam, siapa?” kini dia yang balik bertanya.
“aku kak abdul”
“o…tak kirain siapa, nomernya kok ganti”
“telfon rumah kak”
“emang nggak dimarahin?”
“lagi nggak ada boz kak, oh ada apa kak tadi?”
“oh itu mau mimta tolong untuk ngumpulin naskah teman-teman,barusan aku udah ngetik semuanya tapi tiba-tiba lampu mati dan datanya belum ada yang disimpan….capek kalok begini terus…maklumlah dikampung…tiba-tiba mati lampu, hehehe” jelas kak syaque…
“oh…insya Allah kak” jawabku
Obrolanpun berlanjut cukup alot seakan-akan kita sudah lama kenal, pertanyaan demi pertanyaan untuk saling mengetahui pribadi masing-masing bagai rentetan air hujan yang terus berjatuhan membasahi bumi, dan berhenti setelah ucapan salam dari sebrang.
“wa’alaikum salam…” aku menutupnya dengan hati berbunga-bunga, senang,bahagia bercampur aduk menjadi satu dalam senyuman. ‘Yes’ gumamku dalam hati merayakan samua ini.
Jakarta,06052011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar