3 Apr 2011

akhirnya...terkabulkan_part two

saat mobil APV yang membawanya melintasi suramadu bridge yang indah dan sejuk, matanya memandangi luas hamparan air biru yang jernih, seluit senja nampaknya memang memamerkan indahnya pulau garam saat ini,perfect, semuanya, ditampilkan, bahkan tanpa disangka tanpa hujanpun pelangi melintang diatas lautan itu, lampu-lampu kerlap-kerlip dijembatan yang baru dua tahun selesai itu sudah dinyalakan, seandainya mobil boleh berhenti, acoy ingin sekali meminta pada pak zaki, sopirnya yang kurus itu, untuk menghentikan mobilnya sejenak sekedar untuk menikmati suramadu terakhir sebagai salam perpisahan kepada pulau yang telah menghidupinya selama ini, namun rupanya ia tidak kalah akal, segera ia mengambil buku notenya dari tasnya yang slalau dibawanya kemana saja, segera ia menjalankan penanya diatas secarik kertas.

lautan...
jika aku singgah darimu
aku titip jiwaku
biarkan ia mendayu dalam kenangan masa indah di hatimu
gunung...
jika aku pergi
aku titipkan padamu
masa indah
yang pernah aku lalui bersamamu
kau dan aku, tetap satu
maduraku...
meski aku jauh,
ini karena mu
karena aku ingin membahagiakanmu..
selamat tinggal...
-------
pas pada penyebrangan, puisi yang ditulisnya selesai.
"acoy..." pak wijaya menoleh kebelakang. mobil yang dikendarainya hanya terdiri dari tiga orang, pak zaki, pak sorto wijaya dan dirinya."kamu sudah siap meninggalkan kampung halamanmu...?"
dengan mantap acoy menjawab"ia pak, aku siap lahir batin."
"bagus" ucap pak wijaya "ini adalah caramu untuk memajukan kampung halamanmu" tambahnya memantapkan hati acoy.
kemudia, suasana kembali sepi, hanya bunyi kendaraan yang ditumpanginya dan klakson beberapa mobil yang berlalu-lalang yang didengar.
mobil terus melaju, menyalip beberapa motor dan beberapa mobil, gas terus diinjak oleh pak zaki yang kurang lebih 3 tahunan itu menjadi sopir pribadi pak wijaya.
                                                                             *** 
acoy yang tertidur terjaga saat mobil meluncur  di kabupaten lamongan. ini adalah alam baru baginya, saat ini ia melihat langsung pemandangan pedagang yang berjejer dirotoar yang dilihatnya diberita beberpa minggu lalu saat tempat mereka dihancurkan orang-orang tidak dikenal. beberapa orang dilihatnya kembali membangun tempatnya yang rusak.
 "mas..itu adalah beberapa toko yang dihancur oleh  orang tidak dikenal yang masuk berita beberapa minggu lalu" beritahu pak zaki, acoy mengangguk.

"kasihan mereka ya pak"
"he'e..moga aja polisi  cepat menemukan pelakunya"
dari obrolan itupun keduanya terlihat  sebagai teman akrab, pak zaki bercerita tentang dirinya dan keluarganya, katanya, lelaki kurus yang kira-kira berumur 40-an itu, mempunyai dua anak, yang satu cewek, sudah lulus sma, bearti satu anggkatan dengannya dan yang kedua laki-laki kelas satu smp, dan semuanya bisa melanjutkan sekolah karena ditanggung oleh pak wijaya,
"dulu saya hanya seorang pedagang seperti  mereka mas...dan alhamdulillah, tiga tahun lalu saya dipertemukan dengan seorang yang baik kayak pak wijaya ini" ceritanya, yang pada saat itu pak wijaya sedang tertidur pulas disampingnya."sore itu sedang hujan, warung saya sedang sepi, dari pagi hanya beberapa orang yang datang, tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan warungku,tiga orang turun dengan pakaian ala orang kaya, ketiga-tiganya cowok semua,pak wijaya,mas rifqi dan mas vicky"
"waktu itu mereka memesan menu yang sama,somai campur mie goreng,ketiga tiganya nampaknya sedang terlihat kecape'an,saat aku tanya dari mana, mas vicky yang menjawabnya, katanya dari pejalanan jauh, karena hujan belum juga reda akhirnya mereka ngobrol cukup lama saat itu dan mereka sangat ramah, meski kaya tidak seperti orang kaya kebanyakan yang sombong, dari obrolan pak wijaya menyakan padaku,'bapak bisa bawa mobil nggak?', aku jawab 'ia pak aku dulu mantan sopir angkutan dijakarta'." pak zaki menuguk hemaviton yang dibelinya disurabaya tadi dan menarkan padaku.
kemudian melanjutkan ceritanya_"saat itulah pak wijaya memberiku alamat rumahnya.dan menjadikanku sopir pribadinya mas"
obrolan terus berlanjut  hingga acoy terlelap kembali. sedangkan pak zaki terus dengan pekerjaannya, menginjak gas sembari memerhatikan keadaan didepannya, pak wijaya hanya terbangun sebentar saat mobil yang ditendarainya tergelincir pada sebuah jalan yang berlobang.
                                                                      ***
bangkalan_surabaya_gersik_lamongan_tuban....sudah hilang, kini acoy tak tahu dirinya berada diderah mana. mata yang masih belum begitu berbinar dikerjap-kerjapkannya untuk melihat dengan jelas tulisan yang terpampang didepan toko-toko disamping kiri-kanan jalan, namun hujan yang agak deras cukup menghalangi penglihatannya. akhirnya ia putuskan bertanya pada pak zaki yang sedang asik mengemudi.
"kita sudah nyampek banten maz" jawab pak zaki, acoy hanya membulatkan bibirnya dengan kata o.....
"berapa lama lagi pak kita sampai dijakarta" tanya acoy kemudian
"jam sembilan pagi kita sudah sampai disana maz, berarti kurang lebih 7 jam lagi"
seperti yang diperkirakan pak zaki dini hari tadi, mobil apv yang ditumpanginya jam sembilan lewat 23 menit sudah menyusuri hiruk pikuk jalan kota ibu kota yang sedang macet oleh mobil para karyawan yang sedang menuju tempat kerjanya masing-masing.
"inilah jakarta coy..." terang pak wijaya. "jalanan tak sebentarpun mati oleh kendaraan yang berlalu lalang"
acoy hanya menarik nafas panjang dan melepasnya perlahan. "selamat pagi jakarta, akhirnya aku tahu seperti apa kau sebenarnya" gumamnya dalam hati.
                                                                
tepat disebuah rumah yang berpagar besi setinggi dua meter berwarna hitam dengan lambang sebuat huruf gp, mobil itu berhenti dan membunyikan klakson, tiba-tiba seorang berseragam hansib membukakan gerbang. saat melihat rumah yang megah dengan berbagai tanaman bunga dan kolam, acoy terkejut, belum pernah seumur hidupnya ia berada disebuah rumah semegah ini.
"inilah markas band gostp" beritahu pak wijaya yang kemudian mengajakanya masuk.
saat ia masuk rumah megah itu, terlihat beberapa big poster vicky yangnampaknya sedang manggung disebuah acara dengan tiga personel lainnya yang belum ia kenal satu persatunya.
acoy yang tercengan pada poster-poster diwall rumah itu disadarkan oleh pak wijaya yang mengajaknya istirahat untuk menghilangkan kepenatan pada tubuhnya setelah melakukan perjalan kurang lebih 18 jam.
                                                                       ***
nantikan lanjutannta.....part tree

Tidak ada komentar:

Posting Komentar