terlalu naïf
Pada sisa malam yang
sendiri di jendela rembulan redup
Aku melihat mata ibu
menangis
Menggenangi hamparan
sawah dan mengalir kesungai-sungai
Dalam lipatan selimut
adik yang lelap
Rindu yang tak kunjung
sampai menyudahi deru angin
Sedang bapak masih tak
mampu merubah gaya hidupnya
Berladang hingga malam
pucat
Mungkin disini puncak
kenaifanku
Yang terlalu dalam
menyimpan rindu
#aku mencintai dan
merindukanmu
2/
Mumpung masih ada waktu
Aku membiarkan jiwa
menelan airmata
Sebab siang esok
Mungkin kenaifan
kembali tiba
Jakarta, 16 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar