12 Jul 2011

NASKAH PUISI AUDISI PENULIS BUKU: Cerpen dan Puisi Islami "Rindu Kami Padamu Yaa Rasul" peserta 1 - 4

copasdari Nurlaili Sembiring pada 13 Juli 2011 jam 7:57
PERSYARATAN ATURAN LOMBANYA, SILAHKAN DISIMAK:

Miliki buku “SEPUCUK SURAT UNTUK RASULULLAH” sebagai syarat  utamanya, kemudian kirim naskah ke email:  indonesiaku2011@yahoo.co.id

Syarat naskah :
-          Cerpen / Puisi
-          tema “"Rindu Kami Padamu Yaa Rasul"
-          Puisi 2 judul maksimal
-          Cerpen 1 judul, minimal 5-6 halaman, 1,5 spasi
-          Deadline: 1 Agustus 2011
-  Nama file: Nama Naskah + Nama FB
-  Lampirkan foto buku “SEPUCUK SURAT UNTUK RASULULLAH”  pada akhir naskah
-  Lampirkan biodata Narasi maksimal 5 Baris kata di akhir naskah (jangan dipisah).

CATATAN PADA FB
- Posting Info Lomba catatan ini disertai foto anda memegang buku “SEPUCUK SURAT UNTUK RASULULLAH” (sendiri atau bersama-sama silakan saja) sebagai bukti memiliki buku “SEPUCUK SURAT UNTUK RASULULLAH
- Jika tidak memposting catatan, maka naskah pada email akan kami tolak.
- Catatan diharuskan mentag Ady Azzumar, selebihnya bebas men tag siapa saja.

Keuntungan Peserta:
1). Khusus Penulis 55 “SEPUCUK SURAT UNTUK RASULULLAH” setiap naskah yang diikutsertakan akan dibukukan tanpa seleksi, SETIAP PESERTA TERPILIH AKAN MENDAPAT SATU BUKU TANDA TERBIT.

2). Umum, Naskah akan diseleksi, dibukukan, SETIAP PESERTA TERPILIH AKAN MENDAPAT SATU BUKU TANDA TERBIT.

3). Sertifikat print dibagikan kesemua peserta  saat pengiriman buku ke alamat.

***Pesan buku “SEPUCUK SURAT UNTUK RASULULLAH” dengan menginbox yang mau pesan langsung ke penerbit : http://www.facebook.com/inzpirazone. Inzpirazone publisher Harga Rp 39.900,-
INFO LOMBA: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150222684021514



Kumpulan Naskah Puisi “MUHAMMAD, Rindu Kami Padamu Ya Rasul”


Belajar Kata  Muhammad
Oleh: Budi Purwanto


Menulis kata Muhammad
Ketika itulah aku berjalan menginjak rerumputan yang digerakkan angin dan hujan, mencari pintu menggema di hati dan suara-suara ayat suci bernyanyi di Masjid Darussalam ku.
Mengeluarkan kata salam dan mencium tangan duduk terispu malu yang memberi pengetahuan. Lembaran kertas putih pun ku gores dengan kata Muahammad, sembari memandang  dan memahaminya. Apa yang kutulis itu?
Hingga waktu pun berlalu…

Membaca kata Muhammad.
Terang pun tergantikan cahaya lampu kunang-kunang di dinding, cahaya di hati telah melahirkan ku duduk mendekap anaknya. Membuka lembaran goresan tinta harapan ingin tahu.
Melafalkan goresan keindahan dalam kebahagiaan di gubuk bambu beratapkan alang-alang. Ucapan kata Muhammad tidak hilang dari imanku.
Kata janji bila umur mampu akan ku sirami, kuberikan untuk darah yang mekar hingga aku tergantikan dan berjumpa Muhammad.

Juli, 20011. Pulau Harapan



ELEGI RINDU  TUK  SYAFAATMU
Oleh : EL Kinanti *)

Doa berpincuk air mata membuncah di ujung malam
Sedan tertata hanyut dalam renungan
Genderang perang telah lama diam
Menghalau segala jentera keraguan

Pupus sudah keraguan yang ada dalam diri
Memandang dikau laksana mutu manikam
Wahai Rasul bagi seisi bumi
Dan sedunia menyebut namamu dalam rindu redam

Sebut nama hinaku kelak di hadapan Sang Khaliq
Saat dirimu menera satu persatu umatmu
Jangan halau diriku karena kebodohan yang tertelisik
Rengkuhlah aku dalam haribaan syafaatmu

Duhai Rasul sang pengelana warta
Tiada pupus semangatmu oleh kesahan
Senantiasa berkalung sabar nan uswah
Sami’na wa atho’na, duli tuan…

Pasir Putih-NTB, 25 Mei 2011, 03.30 WITA dini hari




Harum Hasrat Kerinduan
Oleh: Nurlaili Br. Sembiring

Malam masih mendekapku pada sungging rasa
Terlena pada pusaran rindu
Membelenggu hasrat hingga mengakar ke akar qalbu
Kerinduanku tuk bertemu sang Rasulullah,
Aku tak ubahnya punguk merindu bulan

Rindu terasa semakin menjadi
Tatkala lautan cinta mengalir tak bertepi
Hingga kuterjerembab dalam danau alpa,
Demi meruntuhkan segala hina di raga

Kucoba sedaya mampuku
Menukilkan sesuatu
Tanda cinta dan kasihku padamu
Menghantarkan hangat hawa rindu

Andai bait-bait kalimah ini sampai padamu
Semoga ia harum, seharum rinduku atas namamu
Andai aku mampu menterjemahkan rasa dengan kalimat indah
Maka akan kuabadikan segenap cinta ini padamu.

Wahai Rasulullah,
Shalawat dan salam kucurahkan dalam lisan
Semoga turun ke hati dan terpatri di sanubari
Hingga mampu menjamah barisan panjang ummatmu
Yang mendapat syafa’atmu kelak


Terjemahan Rindu
Oleh: Nurlaili Br. Sembiring

Rasul....Ya Rasulullah
Engkau lahir bak penyejuk berjuta ummat
Engkau hadir tuk membimbing setiap ummat
Demi memperjuangkan agama-Nya

Rasul, ya habiballah
Begitu besar andilmu merubah jaman Zahilliyah
Begitu besar semangatmu memperbaharui ummat manusia
Kami rindu padamu ya Rasul

Ketika Al-Qur'an diamanahkan padamu
Kau jadikan ia sebagai petunjuk bagi ummatmu
Menuju jalan kebenaran yang utuh
Atas segala perintahNya

Rasul...ya Rasul
Kau abadikan semangat jihatullah
Dengan pengorbanan yang begitu besar tanpa lelah
Semangat perjuanganmu
Kini, hanya bisa kau titipkan pada umatmu

Muhammad ya Rasulullah
Berabad sudah, kami merindukanmu
Semangat jihad yang kau tanam
Buah pengabdiankmu pada-Nya


MUNGKIN RINDU MUNGKIN CINTA
Oleh: Rurin Kurniati

Mungkin rindu membuatku begini
Menjadi kuyu tanpa sosokmu di sini
Asaku menjulang tinggi
Bertemu untuk menunjukkan kasih
Mungkin cinta membuatku begini
Berdebardebar tiap namamu terucap lirih
Terisak kala tereja kesakitanmu di Shirah Nabawi
Mungkin rindu mungkin cinta
Yang membuatku lancang menjadikanmu kekasih
Memberikan salah satu tempat terbaik di hati
Rindu ini… cinta ini
Karena kau kekasih Illahi
Karena kau lelaki terbaik
Karena kau pengajar kasih
Karena kau Rasulullah

Juli, 2011 Kota Bima

BURUAN YANG BELUM KIRIM NASKAHNYA

2 komentar:

  1. mantap puisinya!! bagus bagus semua terutama puisi islaminya!!! sangat inspiratif sekali. salam kenal ya, teruslah berkarya..

    BalasHapus
  2. puisi islami: semuga berkenan.
    salam sastra

    BalasHapus